Manado – Keberadaan Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado Provinsi Sulawesi Utara mendapat dukungan penuh semua pihak.
Terkait hal itu, Gubernur Sulawesi Utara melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulut, Steve Kepel menilai keberadaan AMN merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah maupun swasta.
“Pendidikan bukan hanya tanggungjawab pemerintah semata, tapi semua pihak termasuk pihak swasta,” katanya
Lebih lanjut, dirinya menyampaikan bahwa AMN akan menjadi laboratorium sosial bagi generasi muda.
“Harapan ke depan, keberadaan AMN Manado bukan sekedar tempat tinggal tapi juga laboratorium sosial, intelektual dan kewirausahaan,” tambah Steve Kepel.
Dirinya juga berharap keberadaan AMN di Manado dapat mencetak generasi muda unggul baik bagi Sulawesi Utara maupun Indonesia secara umum.
“Kita tidak hanya mencetak mahasiswa yang cerdas tetapi menjadi tonggak keberhasilan dalam perjalanan pendidikan di daerah Sulawesi Utara,” ungkap Steve.
Sementara itu, Direktur Prasarana Strategis Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Essy Asiah menjelaskan bahwa pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado itu memiliki konsep green building atau bangunan hijau.
“Pembangunan AMN ini memiliki konsep bangunan green building (bangunan hijau), dan kedepan dengan adanya green building, kita harapkan operasi dan pemeliharaan akan lebih baik,” pungkasnya.
AMN merupakan bentuk komitmen konkret Presiden Jokowi atas aspirasi dari 50 orang tokoh Papua pada 10 September 2019 di Istana Negara. Saat itu, para tokoh Papua menginginkan adanya pembangunan asrama mahasiswa yang mampu menjadi kawah candradimuka bagi generasi muda lintas kultur.
Menindaklanjuti hal tersebut, Badan Intelijen Negara (BIN) kemudian ditugaskan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi katalisator pembangunan AMN dan Kepala Negara selanjutnya mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2021 tentang Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) sebagai dasar pembangunan asrama ini.