Forum IPPP Membawa Banyak Manfaat Bagi Indonesia dan Kawasan Pasifik

Oleh: Amar Piliang

Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengadakan pertemuan dengan parlemen-parlemen negara kawasan Pasifik dalam Forum Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP). Pertemuan ini, yang dihadiri oleh perwakilan dari 16 negara kawasan Pasifik, merupakan yang kedua kalinya digelar setelah pertama kali diadakan pada tahun 2018.

Indonesia, sebagai negara yang terletak di antara dua samudra, memiliki posisi strategis dalam geopolitik kawasan Pasifik. Partisipasi aktif dalam pertemuan IPPP menunjukkan komitmen Indonesia untuk memainkan peran penting di kawasan ini. Hal ini dapat meningkatkan pengaruh dan posisi Indonesia dalam geopolitik regional, serta memperkuat aliansi strategis dengan negara-negara Pasifik.

Ketua DPR RI Puan Maharani menyatakan bahwa pertemuan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) kedua menjadi momentum penting untuk meningkatkan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Pasifik. Pertemuan ini digelar di Jakarta pada 24-26 Juli 2024 dan dihadiri oleh perwakilan dari 16 negara kawasan Pasifik.

Puan Maharani menegaskan bahwa pertemuan IPPP kedua ini memiliki peran strategis dalam mempererat hubungan diplomatik dan kerja sama antar parlemen di kawasan Pasifik. Pertemuan ini memberikan kesempatan bagi kita untuk memperkuat hubungan diplomatik dengan negara-negara Pasifik serta mendorong kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang.

Ketua BKSAP DPR RI Fadli Zon menjelaskan, Forum ini pertama kali dilakukan di tahun 2018. Namun, karena pandemi Covid-19, terdapat penundaan, dan DPR RI pada tahun 2022 menjadi tuan rumah Inter-Parliamentary Union (IPU). Jadi baru sekarang bisa dilaksanakan pertemuan yang kedua ini yang diharapkan akan ada partisipasi yang cukup tinggi dan aktif dari parlemen negara-negara Pasifik.

Hingga saat ini, tujuh negara telah mengonfirmasi kehadirannya, dan beberapa negara lainnya diharapkan segera menyusul. Fadli Zon juga menyebutkan bahwa beberapa ketua parlemen dari negara-negara Pasifik telah mengonfirmasi kehadiran mereka. Selain itu, perwakilan dari kedutaan besar negara-negara Pasifik seperti Papua Nugini dan Fiji juga akan diundang.

Fadli Zon mengharapkan forum ini akan membuka dialog dan komunikasi yang lebih baik antara negara-negara di kawasan Pasifik. Indonesia, sebagai negara yang terletak di antara dua samudra, memiliki posisi yang penting dalam geopolitik kawasan ini. Sebagian besar

Pertemuan IPPP kedua ini akan memperkuat hubungan diplomatik antara Indonesia dan negara-negara kawasan Pasifik. Dengan adanya dialog dan komunikasi yang intensif, negara-negara peserta dapat membangun pemahaman yang lebih baik dan kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang.

Forum IPPP juga memberikan platform bagi Indonesia untuk menyampaikan dan menjelaskan isu-isu penting yang berkaitan dengan kepentingan nasional, seperti situasi di Papua. Penjelasan yang transparan dan gamblang kepada komunitas internasional dapat membantu mengurangi kesalahpahaman dan meningkatkan dukungan internasional terhadap kebijakan Indonesia.

Dengan memperkuat hubungan antar parlemen, pertemuan ini dapat membuka peluang baru untuk kerja sama ekonomi dan perdagangan. Negara-negara peserta dapat menjajaki potensi investasi, perdagangan, dan kerja sama ekonomi lainnya yang saling menguntungkan. Hal ini dapat memberikan manfaat ekonomi bagi Indonesia dan negara-negara Pasifik.

Menurut Puan Maharani, pertemuan IPPP merupakan platform yang efektif untuk mempromosikan kepentingan nasional Indonesia dan memperkuat posisi strategis di kawasan Pasifik. Forum IPPP dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan berbagai isu penting yang berkaitan dengan kepentingan nasional, seperti situasi di Papua, kepada komunitas internasional. Selain itu, kita juga dapat memperkuat posisi strategis Indonesia dalam geopolitik kawasan Pasifik.

Pertemuan IPPP juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama ekonomi dan pembangunan yang saling menguntungkan. Puan Maharani menyatakan, Melalui pertemuan IPPP, Indonesia dapat menjajaki potensi kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur. Hal ini akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Indonesia dan negara-negara Pasifik.

Pertemuan IPPP menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar negara. Negara-negara peserta dapat belajar dari praktik terbaik yang diterapkan di negara lain dalam berbagai bidang, seperti pembangunan, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Pertukaran pengetahuan ini dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi parlemen serta pemerintahan masing-masing negara.

Pertemuan akbar parlemen se-negara Pasific  menjadi wadah untuk membahas dan mencari solusi atas berbagai isu penting yang mempengaruhi kawasan Pasifik, seperti perubahan iklim, keamanan maritim, dan ketahanan pangan. Diskusi yang konstruktif antara negara-negara peserta dapat menghasilkan kebijakan dan program yang efektif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Kawasan Pasifik sering kali menghadapi bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, dan badai tropis. Pertemuan IPPP dapat memperkuat kerja sama dalam penanganan bencana, termasuk dalam hal mitigasi, respons darurat, dan rehabilitasi pasca bencana. Kerja sama yang lebih erat dapat meningkatkan kesiapan dan kemampuan negara-negara peserta dalam menghadapi bencana.

Pertemuan Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) kedua di Jakarta pada 24-26 Juli 2024 diharapkan dapat membawa berbagai manfaat positif bagi Indonesia dan negara-negara kawasan Pasifik. Melalui penguatan hubungan diplomatik, dialog terbuka, peningkatan kerja sama ekonomi, promosi kepentingan nasional, dan pertukaran pengetahuan, pertemuan ini dapat menciptakan kerja sama yang lebih erat dan produktif di kawasan Pasifik.

)*Penulis merupakan Praktisi Hubungan Internasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *