Jakarta – Pemerintah Presiden Prabowo memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan pokok selama perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) aman terkendali. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari Rapat Koordinasi Pengamanan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yang digelar Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada pekan ini. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menjaga kesejahteraan masyarakat di tengah momentum perayaan besar tersebut.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyampaikan bahwa harga dan stok pangan pokok strategis saat ini berada dalam kondisi memadai dan wajar. Hal ini dibuktikan dengan hasil inspeksi langsung ke pasar-pasar tradisional.
“Hari ini bersama-sama kita cek langsung ke pasar. Secara keseluruhan kondisi pangan sangat baik,” ujar Arief. Berdasarkan pantauan, beberapa komoditas utama seperti daging sapi paha belakang dijual dengan harga Rp130.000 per kilogram, paha depan Rp120.000 per kilogram, bawang putih Rp42.000 per kilogram, cabai merah keriting Rp35.000 per kilogram, dan cabai hijau Rp42.000 per kilogram. Sementara itu, harga beras Bulog SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dijual Rp12.000 per kilogram atau Rp60.000 per sak.
Arief juga menyoroti kestabilan harga telur, yang saat ini berada di kisaran Rp24.000 hingga Rp26.000 per kilogram. “Ini harga yang baik, karena pakan ayam petelur sudah terjaga. Bulog memiliki stok jagung sekitar 90 ribu ton, sehingga harga di tingkat peternak layer sangat baik. Harga yang terbentuk sekarang adalah harga yang wajar dan harus dijaga untuk mendukung petani dan peternak, sekaligus memastikan keterjangkauan bagi masyarakat,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah melaksanakan program SPHP jagung pakan sejak November 2023. Hingga saat ini, sebanyak 303 ribu ton jagung pakan dengan harga Rp5.000 per kilogram telah disalurkan kepada peternak mandiri. Program ini bertujuan untuk membantu peternak menghadapi kesulitan akibat menurunnya produksi jagung.
Selain itu, program bantuan pangan untuk penanganan stunting yang melibatkan ID Food telah berhasil menjangkau 8.778 peternak, terdiri dari 6.895 peternak ayam petelur dan 1.883 peternak ayam broiler. Program ini menunjukkan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lintas sektor dalam ekosistem pangan.
“Sebagaimana arahan Bapak Presiden Prabowo, kita harus bersama petani dan peternak. Namun, kewajaran harga bagi masyarakat juga harus terjamin. Stok beras di Bulog saat ini adalah yang terbaik, mencapai 2 juta ton. Kami siap mengantisipasi potensi peningkatan permintaan menjelang Nataru dan awal tahun 2025,” ujar Arief.
Pemerintah optimistis langkah-langkah strategis ini akan memastikan stabilitas stok dan harga pangan, menciptakan rasa aman bagi masyarakat dalam menyambut hari besar keagamaan serta tahun baru.(*)