Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (Kasum TNI), Letnan Jenderal (Letjen) Richard Tampubolon (foto sumber: https://www.merahputih.com/post/read/profil-letjen-richard-tampubolon-prajurit-kopassus-yang-berani-ultimatum-kkb-papua)
Oleh : Isak Wambai)*
Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus menggencarkan berbagai upaya propaganda, namun ternyata pihak aparat keamanan tetap berhasil mengungkapkan fakta sesuai di lapangan berkaitan dengan kasus penembakan pilot berkebangsaan Selandia Baru.
Belakangan ini sedang sangat ramai menjadi bahan perbincangan bahwa pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru menjadi korban penembakan OPM. Meski begitu, ternyata justru gerombolan separatis musuh negara tersebut justru terus berkelit dengan menyebarkan banyak isu propaganda dengan tujuan membelokkan fakta.
Meski sekeras apapun mereka berusaha untuk menutupi fakta kejadian di lapangan berkaitan dengan pembunuhan pilot Selandia Baru, namun nyatanya OPM sama sekali tidak bisa menyembunyikan kebenaran dan aparat keamanan tetap berhasil mengungkapkannya meski di tengah banyaknya isu propaganda.
Kepala Satuan Tugas Hubungan Masyarakat Operasi (Kasatgas Humas Ops) Damai Cartenz 2024, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Bayu Suseno mengatakan bahwa seringkali memang gerombolan teroris musuh negara itu hanyalah menyebarkan berbagai macam propaganda saja.
Mereka sudah sangat jelas menjadi pelaku di balik kasus penembakan pilot berkebangsaan Selandia Baru bernama Glen Malcolm Conning yang terjadi di Distrik Alama, Kabupaten Mimika.
Terlebih, fakta di lapangan menunjukkan bahwa justru OPM sama sekali tidak memiliki pengetahuan dasar tentang Hukum Humaniter. Oleh karena itu, mereka sangat mudah dan menganggap remeh upaya untuk menghilangkan nyawa seseorang.
Gerombolan separatis asal wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih itu juga seringkali justru melakukan pembelaan ataupun pembenaran atas beragam tindak keji serta biadab yang mereka lakukan.
Sudah banyak sekali kasus sangat tidak manusiawi yang mereka lakukan seperti pembunuhan kepada masyarakat sipil yang sama sekali tidak berdosa, kemudian mereka juga sering membunuh warga pendatang bahkan termasuk orang asli Papua (OAP) sendiri tidak luput menjadi sasaran kekejaman OPM hingga para pelayan publik seperti tenaga kesehatan (nakes), guru, tukang ojek dan yang terakhir ini adalah pilot asal Selandia Baru.
Gerombolan teroris itu bahkan selalu membuat isu dan propaganda untuk membuat seolah diri dan pihak mereka adalah yang benar serta membuat alasan akan pembunuhan kepada masyarakat sipil dengan alasan sebagai mata-mata intelijen.
Karena kebiadaban OPM, tentunya kemudian tidak sedikit pihak yang sudah sangat muak dengan mereka bahkan memberikan kutukan dan kecaman sangat keras atas perbuatan yang sudah sangat jelas melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) di level yang berat.
Kepala Staf Umum Tentara Nasional Indonesia (Kasum TNI), Letnan Jenderal (Letjen) Richard Tampubolon menyampaikan bahwa aksi keji dan biadab Organisasi Papua Merdeka yang mengakibatkan pilot helikopter PT Intan Angkasa bernama Glen Malcolm Conning meninggal dunia itu merupakan sebuah tindakan tidak berperikemanusiaan.
Mereka sudah sangat menimbulkan ketakutan di tengah masyarakat dan bahkan kerap kali justru memutarbalikkan fakta dengan melakukan serangkaian upaya propaganda kepada warga Bumi Cenderawasih.
Selama ini, OPM sering melakukan propaganda hingga intimidasi yang menakut-nakuti masyarakat seperti contoh mereka mengatakan bahwa seolah akan ada operasi militer sehingga menyebabkan warga mengungsi dari kampung halaman mereka.
Padahal kenyataan tidak demikian, melainkan adanya kehadiran aparat keamanan di tengah masyarakat adalah untuk memberikan dukungan pengamanan dan membantu Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam penyediaan sejumlah kebutuhan dasar serta melakukan komunikasi sosial yang inklusif dalam rangka mendukung penuh program percepatan pembangunan Papua.
Justru sebaliknya, yang sama ini melakukan berbagai macam gangguan adalah OPM dengan banyaknya aksi penyiksaan hingga pembunuhan kepada masyarakat tidak bersalah.
Mirisnya, OPM justru sama sekali tidak mengakui keterlibatan mereka dalam peristiwa penyerangan sekaligus pembunuhan pilot asal Selandia Baru itu karena berdalih bahwa seolah-olah tidak ada aktivitas dari gerombolannya di wilayah Mimika, Papua Tengah.
Terlepas dari apapun dan bagaimanapun upaya OPM untuk menutupi fakta kebenaran yang terjadi di lapangan dan melakukan penyebaran propaganda, namun tetap saja aparat keamanan berhasil mengungkap seluruh bukti itu.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto memastikan bahwa pihak aparat keamanan akan melakukan segala cara dalam rangka bertindak dengan sangat tegas sesuai dengan prosedur dan hukum yang berlaku.
Seluruh tindakan tersebut hanya bertujuan untuk tetap menjaga situasi kondusif di Bumi Cenderawasih bagi kepentingan nasional, termasuk agar percepatan pembangunan di Papua teralisasi degan optimal dan mendatangkan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan serta taraf hidup masyarakat setempat.
Bagaimana aksi OPM di Distrik Alama ini sebenarnya satu dari banyaknya serangkaian bukti konkret bahwa mereka sebenarnya hanya merupakan gerombolan yang gemar melakukan aksi gangguan keamanan melalui penyiksaan dan pembunuhan.
Akan tetapi padahal bukti konkret sudah sama sekali tidak terbantahkan, namun tetap saja OPM menggcncarkan isu propaganda untuk menutupi kesalahan mereka. Namun sekeras apapun usaha itu, aparat keamanan tetap berhasil mengungkapkan fakta sesungguhnya di balik kasus penembakan pilot Selandia Baru.
)* Mahasiswa Hukum Universitas Papua (Unipa)