Oleh : Nagita Salwa)*
Stabilitas ekonomi merupakan salah satu tujuan utama kebijakan ekonomi pemerintah di Indonesia. Sepanjang tahun 2024, kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah telah menunjukkan hasil positif dalam menjaga keseimbangan dan pertumbuhan ekonomi. Beberapa kebijakan yang telah diambil mencakup langkah-langkah fiskal, moneter, dan struktural untuk menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik.
Stabilitas ini diperlukan untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai kebijakan ekonomi untuk menjaga stabilitas ekonomi, termasuk kebijakan moneter, fiskal, dan reformasi struktural.
Bank Indonesia, sebagai otoritas moneter, memiliki peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan moneter. Salah satu kebijakan yang sering digunakan adalah penyesuaian suku bunga acuan. Dalam situasi inflasi tinggi, Bank Indonesia dapat menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan menjaga nilai tukar rupiah. Sebaliknya, dalam kondisi perlambatan ekonomi, suku bunga dapat diturunkan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Transformasi ekonomi adalah proses perubahan struktural dalam perekonomian yang melibatkan pergeseran dari sektor tradisional ke sektor modern yang lebih produktif. Kebijakan transformasi ekonomi pemerintah Indonesia meliputi beberapa aspek penting seperti digitalisasi ekonomi, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, pemerintah tengah menyiapkan digitalisasi pada sektor asuransi guna mewujudkan transformasi ekonomi. Menurutnya, masifnya perkembangan teknologi digital saat ini menjadi tantangan tersendiri bagi sektor asuransi.
Transformasi digital dalam asuransi yang didukung oleh kecerdasan buatan, machine learning, analisis prediktif, layanan seluler, hingga live chat memungkinkan perusahaan asuransi mengembangkan bisnis secara berkelanjutan.
Menurut Menko Airlangga, secara keseluruhan meskipun tantangan seperti kesenjangan infrastruktur dan masalah keamanan siber masih ada, industri asuransi di Indonesia tetap siap menghadapi transformasi digital yang signifikan.
Ia menilai sektor asuransi yang telah menjadi salah satu penyumbang utama produk domestik bruto (PDB) serta memiliki potensi yang optimal. Hal tersebut ditunjukkan dengan kinerja industri asuransi yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian nasional.
Dengan memobilisasi tabungan dalam negeri, asuransi memungkinkan mengurangi kerugian, meningkatkan stabilitas keuangan, dan mendorong kegiatan perdagangan, sehingga asuransi berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Adapun dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045, transformasi ekonomi menjadi salah satu langkah esensial yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Berbekal bonus demografi dan kepercayaan dunia internasional, peluang dalam mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045 tersebut kian meningkat dan perlu untuk dioptimalkan oleh pemerintah.
Pemerintah mengembangkan kebijakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendorong transformasi ekonomi melalui penyiapan sebuah kawasan yang diberikan berbagai fasilitas dan kemudahan ultimate, sehingga dapat menarik investasi, meningkatkan daya saing Indonesia, dan menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru serta mewujudkan penciptaan lapangan pekerjaan. Saat ini, Indonesia telah memiliki 22 (dua puluh dua) KEK yang terdiri dari 12 KEK Industri, 8 KEK Pariwisata, dan 2 KEK tema jasa lainnya.
KEK telah berkontribusi signifikan serta memberikan dampak positif pada ekonomi wilayah. Salah satunya dibuktikan oleh KEK Mandalika yang menunjukkan kontribusi signifikan dalam peningkatan ekonomi wilayah NTB melalui dukungan terhadap UMKM, pertumbuhan infrastruktur, dan serapan tenaga kerja.
Direktur Utama PT ITDC selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Mandalika, Ari Respati mengatakan pihaknya berkomitmen untuk terus berinovasi, meningkatkan layanan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi pelaku usaha, wisatawan, dan masyarakat lokal, dengan tujuan menjadikan KEK Mandalika sebagai ikon pariwisata Indonesia unggulan yang dikenal di kancah internasional serta berkontribusi positif bagi perekonomian lokal dan nasional.
Selain itu, kebijakan fiskal juga menjadi penopang terbentuknya perekonomian dalam negeri yang stabil. Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mengatakan kebijakan fiskal harus menjadi fondasi kuat bagi proses pembangunan secara berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045. Berbagai tantangan dan hambatan akan terus dihadapi oleh semua bangsa dalam mencapai cita-citanya, tidak terkecuali Indonesia.
Dengan kerja keras dan komitmen menjaga stabilitas ekonomi, diperkuat dengan terobosan kebijakan, pertumbuhan ekonomi diharapkan lebih tinggi dan berkualitas sebagai fondasi pertumbuhan jangka panjang yang kuat. Pertumbuhan tahun 2025 diperkirakan di 5,1% – 5,5%, ditopang terkendalinya inflasi, penguatan hilirisasi SDA, pengembangan industri kendaraan listrik, dan digitalisasi yang didukung perbaikan iklim investasi dan kualitas SDM.
Kebijakan ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia untuk menjaga stabilitas ekonomi telah menunjukkan hasil yang positif. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi ekonomi melalui diversifikasi, digitalisasi, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia adalah langkah yang tepat untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan terus mengadaptasi kebijakan yang responsif terhadap tantangan global, Indonesia dapat memperkuat posisinya dalam perekonomian dunia.
)* Penulis merupakan Mahasiswa Jurusan Ekonomi dan Bisnis