Oleh: Elvira Kambay
Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus saja menyebarkan berbagai macam upaya untuk memprovokasi masyarakat. Oleh karena itu, menjadi sangat penting adanya kewaspadaan, khususnya untuk para generasi muda agar mampu semakin menumbuhkan sikap nasionalisme dan rasa cinta terhadap Tanah Airnya.
Beberapa waktu belakangan ini memang gerakan OPM terus menggeliat. Hal tersebut dapat terlihat melalui berbagai macam aksi yang mereka lakukan, seperti penyerangan kepada aparat keamanan dan juga menyebarkan informasi yang sangat menyesatkan kepada masyarakat.
Akibat adanya provokasi yang gerombolan separatis musuh negara itu lakukan, tidak hanya sekedar merusak stabilitas keamanan di Tanah Papua saja, namun juga sangat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Maka dari itu, untuk mampu menghadapi adanya provokasi tersebut, menjadi sangat penting bagi seluruh masyarakat, utamanya para generasi muda untuk bisa selalu berwaspada terhadap segala bentuk propaganda OPM dan terus menumbuhkan nasionalisme serta cinta Tanah Air.
OPM, sebagai kelompok yang berusaha memisahkan Papua dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kerap kali memanfaatkan isu-isu sosial, ekonomi, dan politik untuk mendapatkan dukungan.
Mereka sering menggunakan media sosial dan saluran komunikasi lainnya untuk menyebarkan propaganda yang bertujuan menggiring opini publik. Generasi muda, yang merupakan pengguna aktif media sosial, menjadi salah satu sasaran utama provokasi ini. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk memiliki kesadaran kritis dalam menerima informasi dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita yang belum tentu benar.
Lantaran tidak ada hentinya untuk terus mengganggu dan membuat kerusakan bahkan menunjukkan tidak keji dan biadab yang sama sekali tidak berperikemanusiaan, kecaman keras terus berdatangan kepada gerombolan teroris asal wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih itu.
Salah satunya, kecaman keras datang dari Tokoh Adat Papua, Herman Yoku karena selama ini OPM terus melancarkan berbagai macam aksi sadisnya. Bahkan, mereka juga selalu memprovokasi dan menjadi pemicu utama dari adanya kerusuhan di berbagai wilayah di Papua.
Bukan hanya memicu kerusuhan saja, namun Organisasi Papua Merdeka juga telah sangat banyak melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) dengan cara membunuh dan menindas warga masyarakat sipil yang sama sekali tidak berdosa.
Terlebih, menjadi sangat miris apabila mendengar bagaimana dalil mereka yang seolah-olah menjalankan semua hal tersebut karena demi memperjuangkan kemerdekaan Papua. Jelas saja klaim tersebut merupakan upaya propaganda dan sama sekali tidak berdasarkan dengan kenyataan atau fakta di lapangan.
OPM jelas telah memperdaya masyarakat Papua agar menyerang pemerintah dan terus menghembuskan narasi atau isu pecah belah. Padahal sejatinya justru sangat berkebalikan dengan masyarakat orang asli Papua (OAP) sendiri yang sangat cinta pada kedamaian.
Senada, Tokoh Pemuda Papua, Ali Kabiay juga turut mengecam dan mengutuk keras sejumlah aksi kekerasan yang selama ini gerombolan separatis musuh negara itu lakukan karena semuanya akan berdampak sangat buruk bagi masyarakat Bumi Cenderawasih.
Oleh karena itu, menjadi sangat penting adanya dukungan penuh kepada seluruh jajaran aparat keamanaan untuk menindak tegas OPM dalam upaya untuk mewujudkan kedamaian di Tanah Papua.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Papua Tengah, Lukas Ayomi mengatakan bahwa sikap nasionalisme yang pemuda miliki jelas sangat menentukan bagaimana masa depan Papua.
Maka dari itu, menjadi sangat penting bagi para generasi muda supaya mereka sejak dini mampu semakin cinta terhadap Tanah Airnya sendiri serta senantiasa berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan dan memiliki jiwa nasionalisme untuk membela negara.
Menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta Tanah Air sejak sedini mungkin merupakan salah satu cara efektif untuk bisa menangkap pengarus provokasi OPM. Adanya pendidikan karakter kebangsaan yang kuat dan pengenalan terhadap berbagai nilai bangsa perlu terus ditekankan dalam lingkungan keluarga dan institusi pendidikan.
Tidak hanya itu, namun adanya kerja sama antara aparat keamanan dengan masyarakat juga tidak kalah pentingnya untuk menangkal provokasi OPM pada generasi muda.
Generasi muda sebagai penerus bangsa memiliki peran yang sangat strategis dalam menjaga keutuhan NKRI. Mereka adalah harapan masa depan yang akan meneruskan cita-cita para pendiri bangsa untuk membangun Indonesia yang lebih maju, adil, dan sejahtera.
Oleh karena itu, menumbuhkan nasionalisme dan cinta tanah air di kalangan generasi muda bukan hanya tugas individu, tetapi juga tanggung jawab kolektif seluruh elemen masyarakat. Dengan memiliki generasi muda yang memiliki semangat nasionalisme tinggi, Indonesia akan semakin kuat dalam menghadapi tantangan global dan ancaman terhadap kedaulatan negara.
Dalam menghadapi provokasi OPM, kewaspadaan dan kesadaran kolektif sangat diperlukan. Dengan memiliki generasi muda yang cinta tanah air dan memahami pentingnya persatuan, bangsa ini akan tetap kokoh berdiri. Mari terus tanamkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme dalam diri setiap anak bangsa agar Indonesia selalu jaya, aman, dan sejahtera.
*) Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Cenderawasih (Uncen)