Pemerintahan Presiden Prabowo Fokus Tingkatkan UMKM dan Pemerataan Ekonomi Nasional

Jakarta – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menempatkan penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai salah satu prioritas utama dalam upaya mendorong pemerataan ekonomi nasional. Dalam konteks ini, Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengimbau para pengusaha UMKM untuk segera mengadopsi teknologi digital guna meningkatkan produktivitas dan daya saing. Hal ini disampaikan Maman saat meresmikan Pasar Umum Negara di Jembrana, Bali, yang baru saja direvitalisasi. Pasar tersebut diharapkan menjadi pusat inovasi dan penggerak perekonomian lokal.

Maman menekankan bahwa ekosistem digital akan menjadi kebutuhan utama di masa depan. Ia mendorong pelaku UMKM untuk mulai memanfaatkan media sosial dan platform digital sebagai sarana promosi.

“Lima hingga sepuluh tahun lagi, kondisi di sini akan sama seperti kota besar lainnya. Maka, mari kita mulai belajar memanfaatkan media digital agar siap menghadapi tantangan zaman,” ungkap Maman.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menyampaikan apresiasinya atas revitalisasi pasar yang telah berdiri selama 65 tahun tersebut. Ia mengungkapkan bahwa proses revitalisasi melibatkan relokasi seribu pedagang yang sempat menemui kendala awal.

“Awalnya banyak demo, tapi kami hadapi dengan pendekatan persuasif, dan akhirnya proses ini bisa berjalan. Usaha mikro di sini ada sekitar seribu, dan kami mencoba menghidupkan ekonomi rakyat melalui berbagai kegiatan, seperti festival otomotif dan kuliner,” jelas Tamba.

Ke depan, Jembrana juga akan menghadirkan sentra tenun sebagai bagian dari program strategis “Jembrana Emas” pada 2026-2027. Sentra ini akan melibatkan 122 UMKM lokal sebagai upaya mengembangkan potensi daerah.

“Kami punya banyak tenun yang akan dikumpulkan dan dijadikan aksesori UMKM. Sentra ini diharapkan dapat menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal,” tambahnya.

Dalam mendukung transformasi digital UMKM, pemerintah berencana meluncurkan aplikasi “Super Apps” yang dirancang khusus untuk pengusaha UMKM. Aplikasi ini bertujuan menyatukan seluruh pelaku UMKM dalam satu platform, sehingga mempermudah pemasaran produk secara digital. Langkah ini juga melibatkan koordinasi dengan pemerintah daerah, kementerian, lembaga, dan BUMN.

Hingga November 2024, sebanyak 25,54 juta UMKM telah masuk dalam ekosistem digital, meningkat dari 22 juta pada 2023. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM onboarding digital pada 2025, termasuk melalui penggunaan QRIS untuk pembayaran non-tunai dan promosi daring guna memperluas pasar.

Dengan pendekatan yang terintegrasi antara digitalisasi dan penguatan infrastruktur lokal, UMKM diharapkan mampu menjadi tulang punggung ekonomi nasional, mendukung pemerataan kesejahteraan, dan siap bersaing di pasar global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *