Oleh : Malik Zulfikar Ramli )*
Menjelang perhelatan penting pemilihan kepala daerah (pilkada) yang dijadwalkan pada bulan November 2024 mendatang, upaya untuk menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat memegang peranan yang sangat penting. Salah satunya adalah keterlibatan pemuda dalam menyebarkan berbagai narasi positif tentang Pilkada melalui media sosialnya.
Pilkada yang damai bukan hanya tanggung jawab dari pihak penyelenggara, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif dari berbagai elemen masyarakat, terutama generasi muda. Dalam konteks ini, penting bagi pemuda untuk memahami betapa vitalnya peran mereka dalam menjamin kelancaran dan kedamaian pelaksanaan pilkada.
Memahami urgensi partisipasi pemuda dalam pemilihan kepala daerah, Pelaksana Harian Asisten I Setda NTB, Lalu Hamdi, menekankan bahwa pilkada 2024 bukan sekadar pesta politik biasa, tetapi juga kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang akan membawa daerah ke arah pembangunan yang diidamkan.
Dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Pemprov NTB dengan tema ‘Partisipasi Pemuda Mewujudkan Pesta Demokrasi Damai dan Mencegah Politisasi SARA di Pilkada NTB 2024’, Hamdi menyampaikan pentingnya kontribusi pemuda dalam menjaga proses demokrasi agar tetap berjalan dengan lancar.
Kesuksesan pilkada tidak hanya menjadi tanggung jawab KPU dan Bawaslu semata, melainkan merupakan tugas bersama bagi semua elemen masyarakat, termasuk media massa dan pemuda. Dengan mayoritas pemilih yang merupakan milenial dan generasi Z, peran aktif mereka dalam memastikan jalannya pilkada yang damai sangatlah krusial. Hamdi optimis bahwa dengan partisipasi dan kontribusi aktif dari pemuda, pilkada 2024 dapat berlangsung secara jujur, adil, dan transparan.
Komisioner KPU NTB, Agus Hilman, menambahkan bahwa peran pemuda dalam mencegah politisasi SARA, terutama melalui media sosial, memiliki dampak yang signifikan. Sejarah telah membuktikan bahwa pemuda memiliki peran penting dalam perubahan sistem demokrasi, dan kini mereka dapat mencegah politisasi SARA melalui media sosial dengan memainkan peran sebagai agen perubahan positif.
Sementara itu, Ketua Bawaslu NTB, Itratip, menegaskan bahwa pilkada merupakan ajang untuk memilih pemimpin terbaik yang akan memimpin daerah. Oleh karena itu, partisipasi aktif pemuda dalam proses pilkada sangat diharapkan, termasuk dalam melakukan pengawasan melalui media sosial dan membantu dalam memutus mata rantai politik uang yang merusak integritas demokrasi.
Marham, Ketua Forum Wartawan Pemprov NTB, menyoroti pentingnya peran pemuda dalam menciptakan pilkada damai di NTB. Dengan melibatkan langsung puluhan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Mataram dalam diskusi, Marham menggarisbawahi bahwa pemuda memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif dalam menjaga kedamaian dan mencegah politisasi SARA selama pilkada berlangsung.
Berdasarkan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024, terdapat sekitar 3,9 juta pemilih di NTB, dengan mayoritas adalah anak muda atau milenial dan generasi Z. Marham berharap kehadiran pemuda dalam diskusi tersebut dapat membantu penyelenggaraan pilkada dengan menjaga kedamaian dan mencegah politisasi SARA.
Di sisi lain, Gubernur Arinal Djunaidi dari Lampung, turut mengajak seluruh pemuda Lampung untuk berperan aktif dalam menjaga persatuan dan kesatuan selama proses pemilihan kepala daerah berlangsung.
Dalam acara Silaturahmi Pemuda Lampung bersama DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Lampung, Gubernur Arinal menekankan bahwa pemuda adalah aset berharga bagi bangsa dan daerah, dan masa depan Lampung berada di tangan mereka.
Gubernur Arinal menyoroti peran strategis pemuda sebagai agen perubahan dalam pembangunan daerah, karena mereka memiliki potensi kreativitas dan inovasi untuk membawa Lampung menuju masa depan yang lebih baik.
Sebagai bagian dari persiapan menuju pilkada, Gubernur mengajak seluruh pemuda untuk aktif dalam menjaga keamanan dan ketertiban, serta mempererat komunikasi antar-organisasi pemuda untuk memperkuat rasa persatuan.
Iqbal Ardiansyah, Ketua DPD KNPI Provinsi Lampung, menambahkan bahwa acara silaturahmi tersebut bertujuan untuk menjaga persatuan antara seluruh elemen bangsa. Iqbal menekankan pentingnya menjaga dan menghormati keberagaman untuk menciptakan kedamaian, khususnya di Provinsi Lampung.
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi dalam mendukung pemuda, Gubernur Arinal Djunaidi menerima Piagam Penghargaan dari Ketua DPD KNPI Provinsi Lampung. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa peran pemuda dalam proses demokrasi dan pembangunan daerah sangatlah diapresiasi.
Dalam menjalani peran vitalnya dalam proses demokrasi, pemuda telah menunjukkan komitmen dan kesadaran akan pentingnya menjaga kedamaian, persatuan, dan integritas dalam pelaksanaan pilkada. Melalui berbagai kegiatan, diskusi, dan ajakan yang dilakukan oleh berbagai pihak, pemuda telah berhasil menempatkan diri sebagai pilar utama dalam mewujudkan pilkada yang damai dan bermartabat.
Namun, perjalanan menuju pilkada yang berkualitas dan demokratis masih membutuhkan dukungan dan keterlibatan aktif dari semua elemen masyarakat. Peran pemuda tidak hanya terbatas pada masa kampanye atau hari pemilihan, tetapi juga dalam memastikan bahwa nilai-nilai demokrasi terus dijaga dan dipertahankan setelah pemilihan selesai.
Oleh karena itu, mari terus bergandengan tangan, pemuda, pemerintah, lembaga penyelenggara pemilu, media massa, dan seluruh elemen masyarakat, untuk menjaga semangat demokrasi yang sehat dan menjadikan pilkada sebagai momentum untuk memperkuat fondasi demokrasi Indonesia.
Dengan bersama-sama, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi negeri ini, di mana kedamaian, persatuan, dan keadilan menjadi landasan yang kokoh bagi kemajuan bersama
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Institute