Oleh: Aisyah Rahmawati )*
Peresmian Gedung AMANAH oleh Presiden Jokowi menandai sebuah langkah strategis dalam upaya melahirkan generasi muda unggul di Aceh. Gedung ini tidak hanya menjadi simbol dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), tetapi juga menciptakan wadah bagi anak muda untuk mengeksplorasi bakat, keterampilan, dan inovasi mereka.
Dengan dukungan fasilitas yang memadai dan program-program yang berfokus pada pemberdayaan, Gedung AMANAH berpotensi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial bagi masyarakat Aceh.
Daffa Urrofi, seorang content creator muda, mengungkapkan bahwa anak muda Aceh memiliki bakat dan potensi besar untuk berkembang. Kehadiran AMANAH memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengangkat nilai dan budaya lokal, yang selama ini sangat kaya namun belum sepenuhnya tergali.
Dia menjelaskan bahwa berbagai kegiatan yang dilakukan oleh program tersebut, termasuk pelatihan kerajinan tangan di Kabupaten Pidie, menunjukkan bahwa pengembangan keterampilan tidak hanya terbatas pada dunia digital, tetapi juga mencakup aspek tradisional yang berharga. Sambutan positif dari masyarakat terhadap program ini semakin menegaskan pentingnya AMANAH dalam membangun keterampilan generasi muda.
Sementara itu, Dr. Syaifullah Muhammad, Kepala Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, menekankan bahwa kehadiran gedung multifungsi tersebut menjadi pendorong ekonomi baru di Aceh.
Dengan fasilitas lengkap yang tersedia, Gedung AMANAH siap mendukung generasi muda dalam berbagai bidang, termasuk kewirausahaan, industri kreatif, dan riset. Dr. Syaifullah menambahkan bahwa program ini tidak hanya menawarkan sarana, tetapi juga berbagai pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan kemandirian dan kompetensi para pelaku usaha muda.
Inisiatif tersebut menciptakan peluang bagi anak muda untuk mengelola dan memasarkan produk mereka secara digital, sejalan dengan perkembangan teknologi yang terus bergerak cepat.
Penjabat Bupati Aceh Selatan, Cut Syazalisma, juga memberikan dukungan penuh terhadap program AMANAH. Dia mengungkapkan harapannya agar program-program dari AMANAH dapat terlaksana dengan baik, terutama dalam membangkitkan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda, khususnya di bidang pertanian.
Melalui izin pinjam pakai lahan seluas 7 hektar yang diberikan untuk lokasi penerapan program, Cut Syazalisma berharap sektor pertanian dapat menjadi pilihan karir yang menjanjikan. Kerjasama antara pemerintah daerah dan tim AMANAH diharapkan dapat menciptakan dampak positif bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.
Dengan kemajuan yang telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir, tantangan untuk memberdayakan generasi muda tetap ada. Namun, gedung AMANAH diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut.
Fasilitas tersebut akan menjadi ruang yang ideal bagi para pemuda untuk berkumpul, berkolaborasi, dan belajar satu sama lain. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan dan perkembangan ide-ide baru.
Dari segi ekonomi, pembangunan Gedung AMANAH memiliki dampak signifikan. Pusat pengembangan bisnis tersebut berpotensi menciptakan lebih banyak lapangan kerja baru, yang pada gilirannya dapat mengurangi angka pengangguran di Aceh.
Dengan dukungan program ini, bisnis-bisnis yang berkembang dari AMANAH akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal, meningkatkan daya saing daerah, dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat.
Langkah strategis yang diambil dalam pembangunan tersebut dapat membawa perubahan signifikan terhadap struktur ekonomi Aceh, mengarahkannya menuju pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.
Gedung AMANAH juga diharapkan berfungsi sebagai inkubator bagi ide-ide bisnis yang inovatif. Fasilitas seperti ruang pertemuan, ruang kerja bersama, dan akses ke mentor berpengalaman akan membantu para pemuda dalam mengembangkan dan merealisasikan ide bisnis mereka.
Inkubator tersebut dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk belajar dan mengasah keterampilan kewirausahaan, sehingga mereka siap menghadapi tantangan dalam dunia bisnis yang sesungguhnya.
Kolaborasi antara berbagai pihak juga menjadi salah satu aspek penting dalam keberhasilan pembangunan Gedung AMANAH. Apresiasi pantas diberikan kepada semua pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah, sektor swasta, hingga komunitas lokal.
Sinergi tersebut menunjukkan bahwa ketika berbagai elemen masyarakat bersatu, hasil luar biasa dapat dicapai. Contoh nyata dari kolaborasi ini menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan program-program yang bermanfaat bagi kemajuan bersama.
Selain itu, gedung AMANAH berpotensi memperkuat hubungan sosial di kalangan generasi muda Aceh. Dengan adanya tempat khusus untuk berkumpul dan berinteraksi, para pemuda dapat membangun jaringan yang lebih kuat dan lebih luas.
Hal tersebut akan membantu mereka dalam berbagi pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya, mempercepat proses pembelajaran dan pengembangan diri. Gedung itu juga dapat menjadi pusat kegiatan komunitas, tempat di mana berbagai acara dan program dapat diadakan untuk mendukung perkembangan sosial dan kultural anak muda.
Secara keseluruhan, kemajuan pembangunan Gedung AMANAH adalah langkah positif yang patut diapresiasi. Dengan berbagai program yang ditawarkan, gedung ini berpotensi menjadi pusat keunggulan SDM di Aceh, mendorong generasi muda untuk mengembangkan diri dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Inisiatif tersebut akan terus bergerak maju, menuju masa depan yang lebih cerah dan lebih sejahtera bagi semua, dengan pemuda sebagai motor penggerak perubahan. Melalui AMANAH, Aceh siap untuk bersinar dan melahirkan generasi unggul yang dapat bersaing di kancah nasional maupun internasional.
)* Lembaga Inovasi dan Inkubator Bisnis Aceh (LIA Aceh)