Masyarakat Dukung Apkam Berantas OPM Pelaku Penembakan Polisi di Puncak Jaya


 Oleh : Yowar Matulessy )*
 
Aparat keamanan berkomitmen kuat melakukan tindak sangat tegas pada Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai pelaku penembakan anggota Polri di Kabupaten Puncak Jaya. Komitmen tersebut kemudian mendatangkan berbagai macam bentuk dukungan masyarakat.
 
OPM terus menggencarkan aksi sangat keji dan biadab di Papua, yang mana hal tersebut jelas telah menjadi ancaman nyata terhadap stabilitas keamanan di wilayah berjuluk Surga Kecil di ujung Indonesia tersebut.
 
Penembakan brutal yang menewaskan Briptu Kiki Supriyadi di Kabupaten Puncak Jaya baru-baru ini kembali memperlihatkan bahwa kelompok tersebut terus meneror keamanan di Bumi Cenderawasih. Aparat keamanan, dalam hal ini TNI-Polri, tidak bisa tinggal diam. Tindakan tegas dan terukur harus diambil untuk menumpas kelompok yang menjadi musuh negara ini.
 
Peristiwa yang terjadi pada Kamis, 26 September 2024, tersebut merenggut nyawa Briptu Kiki Supriyadi, seorang anggota polisi yang bertugas di Polsek Ilu, Kabupaten Puncak Jaya. Saat kejadian, Briptu Kiki tengah dalam perjalanan bersama tiga rekannya setelah kembali dari Kota Mulia.
 
Tanpa peringatan, mereka diserang oleh tembakan dari arah belakang ketika melintasi kali Pagargom di Distrik Kalome. Salah satu tembakan tersebut mengenai Briptu Kiki, menyebabkan dirinya jatuh dari motornya. Rekan-rekannya yang berusaha menolong justru dikejar oleh para pelaku menggunakan motor. Upaya evakuasi segera dilakukan setelah informasi diterima oleh pihak kepolisian setempat.
 
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, memberikan keterangan yang membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya mengonfirmasi bahwa penyerangan ini merupakan bagian dari strategi teror yang dilancarkan oleh gerombolan separatis di Papua untuk menciptakan ketakutan di tengah masyarakat.
 
Aparat keamanan telah merespons cepat dengan mengirimkan pasukan gabungan TNI-Polri untuk menyisir wilayah kejadian. Tindakan responsif dan tegas ini menjadi keharusan dalam menjaga keamanan dan keutuhan wilayah Papua yang saat ini tengah dilanda ancaman kelompok separatis.
 
Tidak hanya sebatas respons di lapangan, tindakan tegas yang lebih lanjut juga telah ditekankan oleh Kapolres Puncak Jaya, AKBP Kuswara. Menurutnya, aparat keamanan sedang melakukan penyelidikan intensif terkait insiden tersebut.
 
Pelaku penyerangan, baik secara individu maupun kelompok, akan dikejar dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Kuswara juga menegaskan bahwa aparat keamanan telah meningkatkan pengamanan di seluruh titik rawan di Puncak Jaya untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut. Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat beraktivitas dengan tenang dan tidak terjebak dalam rasa takut akibat aksi teror dari gerombolan teroris musuh negara tersebut.
 
Tindakan tegas aparat keamanan juga mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk tokoh politik nasional. Politikus senior Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyuarakan dukungannya terhadap langkah TNI-Polri dalam menindak kelompok separatis yang selama ini merongrong kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
 
Menurut Bakrie, tidak ada ruang untuk kompromi terhadap pemberontakan. Gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) jelas merupakan ancaman serius bagi persatuan bangsa. Oleh sebab itu, tindakan tegas, tanpa pandang bulu, sangat diperlukan untuk menghentikan berbagai aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tersebut.
 
Aburizal Bakrie juga menyatakan bahwa tindak tegas yang dilakukan oleh aparat keamanan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM). Ia menekankan bahwa pembelaan terhadap NKRI harus menjadi prioritas utama dalam menjaga keutuhan negara.
 
Kekerasan yang terjadi di Papua tidak bisa lagi ditolerir, terutama karena sudah banyak korban jiwa yang berjatuhan. OPM, menurutnya, telah menciptakan ketidakstabilan yang menghambat pembangunan di wilayah berjuluk Kota Emas ini.
 
Selain tindakan tegas, Aburizal Bakrie juga menekankan pentingnya pendekatan kesejahteraan bagi masyarakat Papua. Ia percaya bahwa pendekatan kesejahteraan yang dilakukan secara bersamaan dengan tindakan tegas akan membawa dampak positif bagi situasi keamanan di Papua.
 
Masyarakat yang merasa dilindungi dan mendapatkan perhatian dalam hal pembangunan serta kesejahteraan akan lebih mudah bekerja sama dengan aparat keamanan untuk menciptakan kedamaian di wilayah tersebut. Pendekatan kesejahteraan ini, menurutnya, harus terus dilanjutkan untuk membantu percepatan pembangunan yang sudah dirintis oleh pemerintah pusat.
 
Dalam konteks tersebut, penting bagi aparat keamanan untuk terus menjaga keseimbangan antara tindakan tegas dan pendekatan kemanusiaan. Tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan harus dilakukan tanpa pandang bulu, tetapi di sisi lain, pemerintah juga harus memastikan bahwa masyarakat Papua tidak merasa terisolasi dari pembangunan dan kesejahteraan.
 
Pendekatan holistik itu dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan situasi keamanan yang kondusif di wilayah yang dikenal sebagai Surga Kecil di Timur Indonesia tersebut.
 
Keberadaan gerombolan separatis di Papua tidak hanya mengancam kedaulatan Indonesia, tetapi juga mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi di wilayah tersebut. Aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh kelompok ini harus segera dihentikan agar masyarakat Papua bisa hidup dalam damai dan merasakan manfaat pembangunan yang selama ini telah diupayakan oleh pemerintah.
 
Dukungan terhadap aparat keamanan yang berjuang menjaga keutuhan NKRI di Bumi Cenderawasih harus terus disuarakan. Tindakan tegas bukan hanya menjadi solusi sementara, melainkan langkah krusial dalam memastikan bahwa keamanan dan ketertiban tetap terjaga di seluruh pelosok Indonesia.
 
)* penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Manado

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *